Temayang – Desa Temayang merupakan salah satu desa
agraris atau desa pertanian, memiliki jumlah lahan pertanian yang cukup
luas baik lahan pertanian kering maupun basah. Lahan pertanian kering
membentang di sebelah selatan desa dari batas timur sampai barat desa,
dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Pacal ke Utara sampai dengan
batas desa Papringan dan desa Pandantoyo.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoX3ZbZ01od4ec3vyyjydf8rweEwedLMTAYV1W3EVJLzmbB2j-KdRBOxKEFFJ5wLLxgtifpyT1Bo9m_wW_enpFMeZlFkKoQRpauL6_NzfRZ2X2xNHGI0AVq2nVuEyc88RHs9lcifyHqEc/s1600/panen-padi-300x225.jpg)
Hampir semua lahan kering
tersebut masuk dalam wilayah dusun Pendem, sebagian wilayah dusun genengan dan klantung. Komoditas pertanian yang
sering ditanam di lahan tersebut antara lain adalah Ketela, Jagung, dan cabe. Selanjutnya untuk lahan basah (persawahan)
membentang dari tengah desa ke barat yang berbatasan dengan dukuh kricak desa Kedung Sumber. Komoditas pertanian yang di tanam di lahan sawah tersebut
hampir semuanya adalah tanaman Padi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0iA4ivW0I6iTKCOzBicNdM1auUyeYFCd2wFfcFHbAZg9HyeFMKxczuZPTsM8EuaAR8AU78dkYNlhTyoeZENIDpX0thL_yzVkKnAGL8kydOUhDRDA2HsTb8f3Ec3JFMJzIttx4tyXu7A8/s1600/P2040090.JPG)
Seperti pada paruh akhir musim tanam tahun ini yang sudah mulai
memasuki masa panen. Dari pantauan kami, hampir semua blok persawahan
yang ditanami padi di desa Temayang mulai melakukan persiapan panen raya,
malah ada beberapa blok di dusun Genengan yang sudah selesai
melakukan panen. Menurut informasi yang kami peroleh dari beberapa
petani, Ada beberapa perbedaan hasil panen antara musim tanam sekarang
dan musim tanam awal tahun ini,
“Panen tahun iki alhamdulillah hasile katah, namung wonten sebagian seng kenek penyakit padi namine potong leher seng ndadekne padi kui dadi gabug gak iso menteng”, ucap pak Munawar).
Meskipun suasana panas terik, hari – hari di lahan persawahan
terlihat sibuk, tidak hanya petani pemilik lahan tetapi banyak juga para
petani penggarap, buruh panen dan tidak ketinggalan para buruh grontong
berkumpul menjadi satu. Ada yang sedang memotong tanaman padi, ada yang
sedang ngedos, ada juga yang sedang sibuk mengais sisa buliran padi yang
sudah didos, mereka sibuk
dengan aktifitasnya sendiri – sendiri.
Panasnya matahari tidak mereka
hiraukan, gatalnya tubuh karena bulu – bulu tanaman padi tidak mereka
rasakan, mereka hanyut dalam suka cita. Karena sistem memanen kebanyakan
masih menggunakan cara tradisional (non mesin), maka nuansa kebersamaan
masih terlihat. Banyaknya jumlah penduduk di desa ini yang secara tidak
langsung berimplikasi pada jumlah angka pengangguran produktif, maka
tidak kesulitan kepada para petani pemilik lahan mencari tenaga buruh
panen.
Sebagai salah satu desa yang memiliki lahan persawahan cukup luas,
seharusnya desa ini kaya. Disamping karena desa juga memiliki kekayaan
berupa aset tanah sawah yang bisa dioptimalkan untuk dikelola sendiri
tidak hanya dijual dengan system lelang, juga fungsi pelayanan kepada
para petani pemilik lahan yang tidak bisa lepas dengan peran desa itu
sendiri.
No comments: